En iyi spreadlerimiz ve koşullarımız

EUR/USD melanjutkan pemulihannya dari terendah lebih dari dua tahun yang diraih pada hari Senin di 1,0175 dan diperdagangkan di dekat 1,0270 di sesi Eropa hari Selasa. Pasangan mata uang ini bangkit karena Dolar AS (USD) mengalami koreksi tipis, dengan Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan melemah di sekitar 109,50.
Namun, tren jangka pendek yang kuat pada Dolar AS tetap utuh. Menurut CME FedWatch tool, futures Fed Funds 30-Hari mengindikasikan probabilitas yang lebih tinggi pada hanya satu kali penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) tahun ini, dibandingkan dengan dua kali penurunan suku bunga yang ditunjukkan oleh dot plot pada Ringkasan Proyeksi Ekonomi (RPE) terbaru dari The Fed.
Para pedagang telah memangkas prakiraan The Fed dovish karena permintaan tenaga kerja yang kuat, seperti yang ditunjukkan oleh data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) terbaru yang dirilis pada hari Jumat, yang menandakan prospek ekonomi kuat. Selain itu, para pelaku pasar memprakirakan tekanan inflasi akan tetap tinggi di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump karena kebijakan-kebijakan yang akan datang, seperti kontrol imigrasi, kenaikan tarif, dan pemotongan pajak, akan meningkatkan permintaan agregat dan pertumbuhan.
Untuk mencari petunjuk baru seputar status inflasi saat ini, para investor akan fokus pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Rabu.
Di sesi hari Selasa, para investor akan fokus pada data Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk bulan Desember, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB). IHP umum tahunan diprakirakan naik ke 3,4% dari 3% di bulan November. Pada periode yang sama, IHP inti – yang tidak termasuk item makanan dan energi yang volatil – diprakirakan tumbuh 3,7%, lebih cepat dari rilis sebelumnya 3,4%.
EUR/USD memantul ke dekat 1,0270 di sesi Eropa hari Selasa setelah mencatatkan terendah lebih dari dua tahun di sekitar 1,0175 pada hari Senin. Namun, prospek pasangan mata uang ini secara umum bearish karena Exponential Moving Average (EMA) 20-minggu di 1,0585 sedang menurun.
Relative Strength Index (RSI) 14-minggu turun di bawah 30,00, mengindikasikan momentum ke bawah yang kuat.
Melihat ke bawah, pasangan mata uang ini dapat menemukan support di dekat tertinggi Oktober 2022 di sekitar 1,0100. Sebaliknya, tertinggi 6 Januari di 1,0437 akan menjadi penghalang penting bagi para pembeli Euro.
Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam Zona Euro. Euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah Dolar AS. Pada tahun 2022, mata uang ini menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omzet harian rata-rata lebih dari $2,2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).
Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utamanya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya. Dewan Pengurus ECB membuat keputusan kebijakan moneter pada pertemuan yang diadakan delapan kali setahun. Keputusan dibuat oleh kepala bank nasional Zona Euro dan enam anggota tetap, termasuk Presiden ECB, Christine Lagarde.
Data inflasi Zona Euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP), merupakan ekonometrik penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama jika di atas target 2% ECB, maka ECB harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikannya kembali. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan suku bunga negara-negara lain biasanya akan menguntungkan Euro, karena membuat kawasan tersebut lebih menarik sebagai tempat bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi Euro. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, ketenagakerjaan, dan survei sentimen konsumen semuanya dapat memengaruhi arah mata uang tunggal. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong ECB untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro kemungkinan akan jatuh. Data ekonomi untuk empat ekonomi terbesar di kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol) sangat penting, karena mereka menyumbang 75% dari ekonomi Zona Euro.
Rilis data penting lainnya bagi Euro adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi barang ekspor yang sangat diminati, maka nilai mata uangnya akan naik murni dari permintaan tambahan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca yang negatif.