Analisis Harga WTI: SMA-50 Mendorong Pemulihan yang Dipicu oleh Data Tiongkok di Sekitar $81,00

• Minyak mentah WTI bertahan pada kenaikan tipis sekaligus memangkas penurunan harian terbesar dalam sebulan.
• Data Tiongkok menambah kekuatan pada pemantulan korektif harga minyak.
• Sinyal MACD bearish, SMA 50 menantang pembeli namun penurunan lebih lanjut membutuhkan validasi dari garis resistensi sebelumnya dari bulan Januari.

Minyak mentah WTI tetap bertahan di sekitar level terendah dalam satu pekan, mendekati $81,05 selama awal hari Selasa. Dengan demikian, emas hitam berjuang untuk menghibur data optimis Tiongkok dan mengkonsolidasi penurunan besar hari sebelumnya, yang terbesar dalam satu bulan.

Berdasarkan laporan ekonomi terbaru dari Biro Statistik Nasional China (NBS), Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama (Q1) tumbuh 2,2% QoQ versus 2,2% yang diharapkan dan 0,0% sebelumnya. Lebih lanjut, pertumbuhan Penjualan Ritel melonjak 10,9% YoY di bulan Maret dibandingkan 7,4% yang diharapkan dan 3,5% sebelumnya sedangkan Produksi Industri turun di bawah angka pertumbuhan 4,0% yang diharapkan menjadi 3,9%, dibandingkan 2,4% sebelumnya.

Terlepas dari data Tiongkok yang sebagian besar optimis, garis RSI (14) yang hampir jenuh jual juga memungkinkan emas hitam untuk bergerak lebih tinggi, baru-baru ini mendekati rintangan SMA 50 di sekitar $81,40.

Namun, perlu dicatat bahwa sinyal MACD bearish dan area resistensi horisontal selama dua pekan di sekitar $81,60-80, dapat menantang kenaikan lebih lanjut komoditas ini. Setelah itu, level tertinggi beberapa hari terakhir yang terlihat pada pekan lalu, di sekitar $83,40 akan menjadi fokus.

Sebaliknya, penurunan WTI lebih lanjut dapat mengarah ke angka $80,00 sebelum menantang garis resistensi sebelumnya dari akhir Januari, yang saat ini support di sekitar $79,20.

Jika harga tetap bearish di bawah $79,20, garis support miring ke atas dari 20 Maret, di dekat $77,30, bertindak sebagai pertahanan terakhir dari kenaikan WTI.

WTI: Grafik Empat Jam

Tren: Diharapkan penurunan terbatas