Dolar AS berada dalam kumpulan teknis struktur utama yang dipegang pembeli dan penjual menjelang rilis data inflasi AS dan pertemuan terakhir Federal Reserve tahun ini.

Pedagang sedang mencari tanda-tanda pergeseran The Fed, yaitu prospek kebijakannya berubah arah dari kebijakan moneter kontraktif (ketat) saat ini menjadi ekspansif (longgar).

Pergeseran sikap The Fed biasanya terjadi ketika kondisi ekonomi telah berubah secara fundamental sedemikian rupa sehingga The Fed tidak dapat lagi melanjutkan sikap kebijakan sebelumnya dan data Inflasi Harga Konsumen AS digunakan sebagai pengukur utama untuk kasus tersebut. Faktanya, penurunan harian terbesar DXY dan kenaikan harian terbesar kedua di tahun 2022 berasal dari data IHK sebelumnya.

The Fed secara luas diprakirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada hari Rabu, setelah empat kenaikan berturut-turut sebesar 75 bp. Jika data lebih panas dari yang diprakirakan, itu akan menjadi masalah bagi The Fed yang ingin memperlambat laju pengetatan dan berpotensi membebani aset-aset berisiko dan dengan demikian mengarah ke penguatan Dolar AS.

IHK utama diprakirakan 7,3% YoY dibandingkan 7,7% di Oktober, sedangkan inti diprakirakan 6,1% YoY dibandingkan 6,3% di Oktober. Pekan lalu, Indeks Harga Produsen lebih tinggi dari yang diprakirakan, meningkatkan kekhawatiran bahwa inflasi kemungkinan akan terbukti jauh lebih kaku daripada prakiraan pasar.

Analisis teknis DXY

Garis tren telah ditembus dan pembeli berada di sisi belakangnya. Jika data panas, pergerakan di atas resistance 50% mean reversion di dekat 105,65 dapat memicu skenario kelanjutan koreksi ke atas dalam waktu dekat. Di sisi lain, 103,00 akan menjadi target utama untuk minggu-minggu terakhir tahun ini jika pergeseran sikap The Fed diantisipasi lebih jauh.